Pi Oh (鳖鱼)

Bangun jam 5 pagi setiap hari itu rutinitas gue hahahaha. Nah, untuk nambah extra energy, breakfast itu wajib! Kalo ga loyo donk. Di daerah Kota Glodok, dari jam 6 sudah ramai, mobil parkir berjejer. Terutama di samping bekas Gloria berdiri. Tempat makan yang paling ramai dan tua umur nya adalah Warung Kopi Tak Kie (baca : Teki / Tekki). Pemandangan encek encek, pakme pakme, engkong engkong, apak apak, sempil sempilan minum kopi di restaurant ini amat lah lumrah. Mungkin mengingat masa lampau nya kali ya hahhaha.
Pi O (Pioh / Pie-Oh / Pi Oh / 鳖鱼) di warung kopi Tak Kie ini paling chu mia (terkenal dalam bahasa hokkian). Dari dulu sampe sekarang ga pernah sepi. Selalu laris manis. Buka dari jam 6:30 AM, jam 8 kurang biasanya Pi O nya sudah habis terjual. Makanya kalo kesini pagian, nanti kalah cepet ama kaneli (kakek nenek lincah).

Nampak dari luar Warung Kopi Tak Kie

Dalam Warung Kopi Tak Kie
Walao tempat nya tua, kecil, dan ga high end sama sekali, yang dateng kesini kebanyakan orang orang elit loh. Bisa terlihat dari jejeran mobil mobil mewah. Tempat duduk kadang harus di gabung, karena biasanya penuh. Gue setelah pesen semangkuk Pi O Tauco, duduk sama engkong yang gue ga kenal. Ngobrol sedikit, ternyata si engkong baru balik dari Melbourne, 4 tahun disana, sekarang liburan ke Jakarta, jadi melepas kangen makan Pi O.

Pi-oh Tauco, nasi dan cakwe...Manthab!!!!

Pi-oh Tim dengan daun ketumbar (wan sui), tuang sedikit arak merah (hong jiu) makin mantab!!!!
Pi O Takkie ada 3 macam. Original nya Pi O Tim (Rp 38.000). Kemudian ada juga Pi O obat (Rp 40.000). Dan Pi O tauco (Rp 38.000). Di depan Warung Takkie juga berjejer penjual Pi O lainnya. Tapi soal rasa, ga ada yg bisa menandingi Pi O di dalam Takkie. Biasanya harus tunggu sampai Pi O Takkie kehabisan. Baru pembeli terpaksa beli Pi O yang lain.
Gak lama Pi O pesanan gue tiba, beserta nasi dan cakwe. Kalo Pi O dengan tauco ini cocok untuk yang pengen lebih berasa bumbu kuah nya. Kalo yang suka bawang dan kuah bening, lebih baik pesan yang original. Dan kalo untuk kesehatan, cocoknya pesan Pi O obat. Gue pribadi lebih suka yang kuah bening, tapi pagi ini lagi kepingin yang tauco.
Vonis gue untuk Pi O tauco Tak Kie..... Manteb abissssss!!!! Dagingnya empuk, copot dari tulangnya, kulitnya enak, kuah nya lezat. Ga asin, ga mengandung msg ato micin. Pokonya bisa bikin ketagihan. Keringat bercucuran pun tetep enak hihihihi, panas, soalnya ga ada AC. Gue makan sampai tetesan kuah terakhir, jam menunjukan 7:38 AM. Pi O Takkie sudah habis terjual.

Pi O warung kopi Tak Kie
Jl. Pintu Besar Selatan III 4-6
(Samping Gloria)
Buka Selasa s/d Minggu
Pukul 6:30 s/d selesai
Senin libur

Oh iya, yang jual Pi O ini juga buka cabang di muara karang, kata ci Yenny, penjual Pi O. Belum pernah coba yang di Pluit, jadi gue ga tau ya rasanya sama atau tidak. Katanya sih buka mulai pukul 8 pagi.

Pi O Atong
Muara Karang, Blok H1 Selatan No. 88E
Ps:
Pi O adalah daging penyu, baik untuk kulit, paru paru, vitalitas serta kesehatan tubuh. Tetapi terkadang ga tega juga ya untuk sering sering mengkonsumsinya. Terutama karena penyu ini bisa punah. Jadi sekali kali aza ya makannya....lebi di moderate.
"The belief that soup and jelly made from the attractive Chinese three-striped box turtle has cancer-curing properties has reduced populations of this species to a few remnant colonies in Northern Vietnam and China.
Turtles are increasingly threatened by human exploitation and development-related pressures. Of particular concern is the unrelenting demand from the Asian food and traditional medicine market with more than half of the continent’s 90 species endangered or critically endangered. Tons of live turtles are imported each day to southern China from the Southeast Asia region, with more than 10 million individuals traded per year"